Sunday, February 04, 2007

Dilema nama (?) Tidak juga ....

Suatu Sabtu pagi di awal2 spring 2005, saat sulung saya Haneef duduk di Kindergarten. Anak2 masuk ke kamar kami dan seperti biasanya ... mereka bertingkah selayaknya anak2 usia mereka. Waktu yang tepat untuk bermalas2an, udara di luar cerah, daun2 mulai bersemi, burung2 mulai bebas berterbangan Meskipun tidak dapat mendengarkan kicaunya, dengan melihat gerakan2 mereka, kami dapat memastikan mereka sangat menikmati suhu udara yang mulai menghangat. Tiba2 kami dikejutkan dengan pertanyaan Haneef ;

Haneef: "Mommy, why is my name different from other kids' names, I mean, different from my friends' names?"
Mommy: "What are your friends' names, Son ?" *pertanyaan yang bodoh, keluar begitu saja*
Haneef : "Mathew Cone, Sam Harper, Ben Shirley, Judge Alexander, Shane Sullivan, Alex Chan, Thomas Thompson. etc., etc." *hanya menyebutkan nama2 teman lelaki*
Mommy: "Wait a minutes, Alex Chan is different."
Haneef : "Yeah, but everybody still calls him 'Alex' and that seems pretty usual."
Mommy: *thinking harder*
Tiba2 ingat, last name saja yang beda, dan panggilannya tetap Alex.
Mommy: "How abouuuuuut' Thomas, he has different skin color hasn't he?" *Thomas is one of the black kids in Haneef’s school.*
Haneef: "But mommy, still his name ‘Thomas’ sounds the same as others."

Sebenarnya kami mengerti arah pertanyaannya, hanya saja saya tidak siap dengan jawabannya. Ayahnya'pun cukup kaget. Mendadak euy ! Banyak anak2 berasal dari berbagai negara di sekolahan Haneef, dari Jepang ada cukup banyak sepengetahuan saya. Untuk anak seusia Haneef yang baru memasuki lingkungan baru dan belum begitu mengerti kalau teman2 dari kelas lain ada yang memiliki nama berbeda, perbandingan yang ada adalah nama dia dengan nama2 siswa lain di kelasnya, atau sebagian besar nama yang ia tahu dan dengar.

Daddy: "Do you want to change your name? OK ... from now on, we will call you BILLY BOB, how's that?" *tiba2 ayahnya ikut nyeletuk*
Haneef: "No, I don’t want to be called 'Billy Bob'. It’s sounds like part of kiddie stuff, like “Bob, the Builder” or something."
Daddy: "So ... what do you want your new name to be, Son?"
Haneef: "Daniel ... or something like that."
Daddy: "OK ... deal ! From now on, we are going to call you DANIEL. Now ... tell me how to spell Daniel ?" *dasar ayahnya, Kindergarten kan memang masa2nya mengeja ... sedikit2 dikaitkan dengan ini*.
Haneef: "D ... a ... n ... i ... e ...l ..."
Daddy: "Good job, son ! OK ... your name is Daniel now, happy ?"
Haneef: *Sudah menghilang entah ke mana untuk main2 lagi*

Beberapa saat kemudian, saatnya untuk benar2 melakukan pekerjaan rumah dengan harapan bisa keluar setelahnya, menikmati suasana luar, sukur2 bisa groceries shopping setelahnya. Saya masuk dapur ... membersihkan lantai untuk kemudian melihat2 apa yang perlu dibeli hari ini. Di ruang lain mulai terdengar suami mengaktifkan vacuum cleaner ... di tengah dengungan suara vacuum, saya mendengar suami memanggil2 ...

Daddy : "Danieeeeeeeeeeel' ... time to take a shower !"
Daddy : "Danieeeeeeeeeeel' .... Danieeeeeeeeeelllll ... Danielllllllllllllllllllll ..." *tetap tidak ada jawaban*
Daddy : *Mematikan suara vacuum dan menurunkan volume suaranya.* "Haneef ... time to take a shower son!"
Haneef: *tiba2 sudah di depan ayahnya*
Daddy : "Why didn't you answer me when I called you ?"
Haneef: "I did not hear you call my name."
Daddy : "Yes, I did call you ...a couple of time, Mr. Daniel !"
Haneef: "But ... that is not my name ..."
Daddy : "I thought we already made an agreement, changing your name to Daniel."
Haneef: "I forgot ... and I am not used to it."
Daddy : "So ... what do you want for your name now, Daniel or Haneef ..."
Haneef: *thinking* "I choose Haneef."
Daddy : "Why ?"
Haneef: "Becauseeeeee ... that is my real name. It sound different but I am used to it."
Mommy: *ikut bergabung ... ahhh semakin hangat saja*
Daddy : "I’m glad that you like the name 'Haneef', but don’t just like it because you’re used to it. I want you to like your name because you know its meaning and context and are proud of it."

Tiba2 antara saya dan suami berpandangan, setelahnya saya rengkuh Haneef dan saya dudukkan di dekat saya ...

"Haneef, I want to explain something to you, Son. Before you were born, your Daddy and I were really confused about what to name you. Of course, there are lots of names to choose from: there are old-fashioned names, there are some very ‘modern’ names too. And, there are many which seem unique or unusual. But we wanted to give you a name that reflected what we wished for you to be as you grew up to be a man. So, we chose the name “Haneef” for you, which means “True Believer.” We also gave you a middle name after your grandfather, to honor him and keep his thoughts with us forever. And, of course, your last name comes from your Daddy and which is the name of our beloved Prophet (SAW)."

Haneef: "Ohhh .... I like it now." *sambil berjalan ke kamar mandi dengan wajah lebih cerah*

Kami berdua hanya bisa geleng2 kepala. Bicara nama memang tidak pernah ada habisnya. Saya sendiri memiliki pengalaman akan hal ini. Saat tiba di sini, setiap berkenalan dengan penduduk asli, saya harus mengulang, bahkan mengeja huruf per huruf nama saya ... diakhiri dengan bagaimana pronounciationnya. Meski'pun berkali2 ... ada saja yang masih salah2. Jika rekan2 saya memanggil dengan Dantee atau Tantee, adalah hal biasa. Lama kelamaan, setelah beberapa kali saya sebutkan nama saya dengan sedikit tekanan, tentunya ... mereka'pun merubahnya menjadi Tanti. Perlu waktu memang. :) Ada beberapa yang memanggil saya dengan jalan pintas, TA dari initial saya. Pada akhirnya menjadi Tanti setelah beberapa lama. Ahhh senangnya ! Tetangga dan yang lainnya'pun terbiasa juga.

Pengalaman lain. Senangnya bukan kepalang saat saya menemukan nama Indonesia, cenderung ke Jawa di list pegawai di perusahaan tempat saya bekerja. Trisno Sapardi ... di dapan mata sudah terbayang seorang Bapak2 Jawa. Ahhh... akan ada teman sebangsa, se-Jawa pula. *mainannya ras, yah pengen ada lawan bahasa Ibu kan?* Apalagi di lingkungan kerja saya, kira2 90% orang sini, 10% mixed dari berbagai negara, mayoritas Jepang ... akan ada teman seasal ? *mata berbinar2*. Apa yang terjadi setelah saya berhasil menemukan sosoknya ? Jauh dari perkiraan. Yang ini bukan orang Indonesia, cenderung Jawa seperti yang ada dalam bayangan saya. Akan tetapi ... sangat tinggi, putih bersih dengan rambut berwarna gelap. Tidak ada Indonesia2nya apalagi Jawanya. Eehhh, matanya agak2 seperti orang Jepang ding. Bisa berbahasa Indonesia apalagi Jawakah ? Tentu saja tidak ... English seperti yang lainnya. Ahhhh ... buyarlah harapan saya. :D

Suatu hari suami bertanya2 setelah menemukan name card di coat saya, saat akan mencuci pakaian. Kasian yah, suami bertugas mencuci dan uplek di laudry room ? Hal biasa di sini, berbagi pekerjaan rumah dan saling tahu porsinya. Bingung bercampur ingin tahu, sedikit2 cemburu mungkin *GR* dipertanyakan siapa Faisal Bakrie, nama yang tidak familiar untuk lingkungan kerja saya. Mengalirlah dari mulut saya, tentunya dengan nada gembira. Bermula dari sebuah meeting yang dihadiri perwakilan dari beberapa department. Saya salah satunya. Seperti meeting2 yang ada, biasanya banyak dihidangkan makanan2 ringan, minuman bersoda, kopi dan teh sebagai selingan ehhh ... sebagai pengganjal perut. Saya ingat dengan pasti saat itu bulan Ramadhan dan saya sedang berpuasa. Tiba2 dari arah yang berbeda saya mendengar seseorang berbicara cukup keras untuk didengar, "NO THANK YOU. I AM FASTING." Tiba2 pula saya terjaga dari rasa kantuk, puasa ? Hari gini dan di sini ? Saya tidak sendirian ? Selesai meeting, saya temui pemilik nama ini di hallway ... bincang2 sebentar ... dan guess what ? Brother Faisal ini kemudian berteman dekat dengan suami saya karena sering bertemu di mesjid dan brother ini juga principal di sekolah Minggunya Haneef.

Ada teman yang saya kenal saat belajar bahasa, belasan tahun yang lalu di Jakarta. Waktu memperkenalkan diri, wanita tinggi langsing dan cukup menarik ini mengulurkan tangannya dengan hangat. Menyebut namanya, "Inten". Terdengar sedikit lain sampai akhirnya saya memutuskan, hal yang biasa. Bukankah salah seorang mantan pemimpin tinggi negara kita sudah biasa mengganti akhiran 'kan' dengan 'ken' ? Yang ini mungkin saja ... 'tan' jadi 'ten'. Saat pemilik nama dipanggil dengan nama lengkap, yang lain'pun terkesiap. 'JUMINTEN'. "Ahhh ... mungkin saja orang tuanya menginginkan nama yang simple untuk anaknya, sesuai dengan pemikiran mereka yang simple saat jabang bayi mulai menikmati udara di luar kandungan", demikian pikir saya. Mengganti panggilan yang ada dengan Inten ... tetap hal yang biasa, toh masih bagian dari nama yang ada. Saya'pun bisa memaklumi di kemudian hari pemilik mengganti nama yang ada dengan Intan Aprilia, masih sedikit berdekatan dengan nama aslinya bukan ? Hanya ditambahkan dengan bulan kelahiran yang diberi sedikit tambahan agar berkesan lebih feminin. Saya tahu dan bicara padanya, pemilik tidak pernah malu dengan nama asli yang disandangnya ... tidak! Hanya saja dengan mengganti namanya, lebih memudahkannya bertemu client2 yang ada ... tidak ada lagi pandangan mata 'gimana' saat bertemu muka dengan pemilik nama. Siapa sangka kalo Inten atau Intan ini kemudian menjadi seorang yang sangat mandiri dan berperan di lingkungannya. Masih terekam jelas pada ingatan saya, saat saya lompat dari satu bis kota ke bis kota yang lain, seringkali diselingi taxi agar sampai tujuan tepat pada waktunya, atau menggunakan kendaraan milik perusahaan, Intan telah di belakang kemudi kendaraan terkini pada masanya, menempati rumah di Pamulang pada saat itu, 2 kavling sekaligus yang diambilnya. Sedangkan saya, menatap takjub, sesekali ikut menikmati keberhasilan kawan ini dengan menumpang kendaraan atau datang ke rumahnya. Ahhh ... kenapa sih nama seseorang masih dipermasalahkan ? Atau karena hari gini ... dimana nama2 sudah semestinya suatu rangkaian kata2 indah yang memiliki irama saat didengar telinga, yang sedikit sumbangpun pada akhirnya dipermasalahkan ?

Bagi saya, nama seseorang mudah2an tidak akan merubah pandangan saya akan pemiliknya. Tidak ada orang yang menginginkan namanya tidak terdengar indah. Tidak ada pula yang menginginkan jadi bahan olok2an sekitar ... apalagi menimbulkan picingan mata atau kernyitan di dahi. Sudah seyaknya menghargai pemilik nama, bagaimana'pun terdengarnya. Setiap nama sudah pasti yang terbaik bagi orang tua atau pemberi identitas ini. Sebagai penikmat nama mereka bila kebetulan mengenal pemiliknya, tentunya kita tidak tahu pasti situasi yang dihadapi orang tua saat memberikan nama tersebut. Nama Ribut, bisa saja ada saat anak dilahirkan dalam suasana angin ribut di luar ruang persalinan. Untuk memudahkan orang tua mengenang saat kejadian, sedih dengan gemuruhnya angin di luaran, bahagia dengan kehadiran buah hati yang dinanti2. Pun tidak perlu terdengar suara, "Ahhh ... anaknya cungkring dan nggak mutu kok namanya Richard Gere" atau "Orang biasa2 kok ... namanya hebat2 kebarat2an." Kalau sampai ada pernyataan demikian, yang perlu dipertanyakan kan ... "Siapa yang tidak ingin cakep dan memiliki nama bagus. Apa sebenarnya yang membedakan orang biasa dan tidak biasa ini?"

Nama2 yang terdengar berbeda, yang terkadang menggelitik telinga sebagian orang sebenarnya tidak hanya banyak ditemui di negeri tercinta. Di sini, di mana semua orang bisa menamakan anaknya sesuai keinginan mereka tanpa menjadi olok2 atau bisik2 tetangga, pantas atau tidaknya nama tersebut untuk penyandangnya, seringkali saya mendengar nama2 ... kebanyakan last name yang terdengar cukup menggelitik telinga. Bayangkan jika menemukan nama Christine Little, saat berhadapan langsung dengan pemilik nama, adalah seseorang dengan size yang besar, mungkin hampir 2 kali ukuran saya, di mana letak littlenya ? Atau ... Deedee LittleJohns ... saat mendengar lewat microphone seperti 'daddynya si little John' ... loh ada apa coba si ayah dibawa2? Dokter pribadi suami adalah Dr. Joseph Payne (saya selalu meledek suami dengan menekankan last namenya menjadi Pain ... tidak dengan maksud apa2 tentunya, percakapan iseng suami istri), lantas saya bilang, "Instead of Dr Pain, kenapa nggak pilih Dr Feelgood ... toh niatnya ke sana untuk membantu kita merasa baikan bukan ? Atau pindah ke dokter saya ... Dr. Kuhl (baca : cool :D)" Di wilayah tempat kami tinggal, kami sering berpapasan dengan papan nama, tertera 'Dr. Heiny' ... yang dalam bahasa slanknya berarti 'your bottom'(maaf) ... but, "Hey ... people still respect and come to her despite her name." Imagine this ... seseorang yang terkenal dengan nama General Doolittle, bagaimana beliau jadi seorang jenderal bahkan 'a very respected militery man' kalau hanya mengerjakan sedikit dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya ? :D

Masih berhubungan dengan nama, di sebuah store di sini, entah mengapa jika saya membayar belanjaan saya dengan debit card atau credit card (yang ini coba saya hindari, nambah utang nambah puyeng euy!) selalu juga ditanyakan identity card yang biasanya langsung saya berikan 'driver's licence' saya ... dan selalu saja mereka mempermasalahkan last name di licence dengan di card yang berbeda meski'pun sudah berkali2 saya jelaskan yang satu dengan last name sebelum nikah dan yang lain setelahnya ... tapi mereka selalu lupa, lagipula untuk apa juga mereka mengingatnya ... customers lain banyak dan siapakah saya yang hanya datang sekali dua ke tempat tersebut dikarenakan harga2nya yang cukup mahal.Dengan beberapa kali kejadian tersebut, sayapun hingga saat ini tidak pernah berkeinginan untuk mengganti nama di 'driver's licence' saya untuk disamakan dengan dokumen2 lain yang ada ... toh tidak merugikan, kecuali kalo ke store yang satu itu ... yang lebih memerlukan sedikit banyak waktu ... dan ... "Hey ... photograph di licence tersebut kan ... masih photograph 10 tahunan lalu, masih tampak segar dan sedikit berponi, kenapa juga harus diganti dengan yang sekarang ... yang tentunya tampak jauh berbeda. Nggak ngaruh yah ? :D Yang ada sih ... saat memperpanjangnya, saya lakukan online ... jadi tidak diperlukan photo terbaru ... tetap dengan photo lama sesuai yang ada di file mereka.

Sudah senangkah dengan nama2 kita atau yang kita berikan ke anak2 ? Saya cukup senang meski'pun kadang merasa aneh dengan nama saya, ada penggalan yang berasal dari nama bapak, tidak saya saja ... bahkan setiap anak memilikinya, turun ke cucu ... untuk nama Haneef dan Rayhan, penggalan itu tetap saya sisipkan di middle name mereka (tidak dapat membayangkan apa yang ada di benak bapak kalau sampai saya tidak mengikuti tradisi ini meski'pun saya tahu ... ini bukan keharusan), selain itu ... rasanya sudah cukup puas, tidak ingin suatu saat menggantinya. Mudah2an Haneef atau Rayhan juga tidak ... apalagi Haneef semakin mengerti akan diversity setelah berada langsung di lingungan berbeda, lingkungan sekolahnya yang mayoritas orang sini, lingkungan sekolah Minggunya yang mixed dari berbagai asal dengan nama2 yang ada tidak jauh berbeda dan semakin lama semakin familiar terdengar di telinganya. Aahhhh ... diversity memang indah. Setiap individu memang unique dengan kelebihan dan kekurangan mereka. Dalam suatu kebersamaan, hal ini saling mengisi dan menjadikan keindahan yang ada semakin semarak dan berwarna. ;)

Saturday, January 27, 2007

January the 28th (WIB tentunya)

Semakin dingin saja di sini, kemarin2 20 F atau -7 C, wind chill sekitar 18 F. Lumayan, akan tetapi jika hembusan angin drop jauh di bawahnya ... ini terkadang sangat menyiksa. Di sini, tidak jarang dengan suhu di atas atau lebih rendah, hembusan anginnya 0 F atau lebih rendah juga, yang berarti sekitar -18 C atau dibawahnya. Dingin dan ... tentunya menjadi sangat tidak nyaman, meski'pun pakaian telah berlapis ... ditutup dengan winter coat bagian luar, dinginnya angin yang dasyat tersebut dengan mudahnya merasuk ke segala penjuru tubuh, hingga ke tulang2 ...

Ahhh ... bicara cuaca, hal2 demikian memang sudah semestinya menjadi bagian dari musim ini. Hanya ... winter kali ini agak berbeda dari winter2 sebelumnya. Jika salju banyak di temui di awal2 winter ... bahkan tidak jarang dimulai menjelang Thanksgiving di akhir November, kali ini salju belum turun juga di tempat kami. Kalau'pun turun tidak merata. Mungkin di atas smoky mountains yang kurang lebih 1 jam - 1 jam 30 menit dari tempat kami, salju sudah beberapa inch tingginya.

Untuk saya yang tidak begitu menyukai hawa dingin apalagi yang ekstrim ... siap rasanya menyambut spring dan melihat kembali daun2 bersemi untuk kemudian memamerkan keelokan bunganya ... Saat ini, biarlah musim dingin menyelesaikan masanya ... sisi positive dari dinginnya udara sudah pasti ada, insect2 yang ada serta benih2nya ... ikut terbasmi saat suhu udara sedang drop, memberikan harapan lebih baik ... semoga di musim semi dan panas ... serangga2 yang tidak diharapkan tidak banyak berkeliaran dan menimbulkan masalah baru ...

Tahun ini di dalam rumah terasa sangat dingin, mungkin karena terbiasa dengan sebagian besar area dilapis carpet sebelumnya. Tahun ini, tahun pertama carpet hanya mendominasi kamar2 tidur dan tempat saya mengetik, menggerakkan jari-jemari saya untuk mendapatkan sedikit kehangatan atau menikmati kesendirian sementara seperti hari ini, saat anak2 check up ke dokter karena batuk2 dan sinus mereka. Selebihnya tile dan hardwood flooring menutupi bagian lain. Saya dapat membedakan dengan nyata, lebih dingin. Dilihat dari sisi positifnya, sepertinya kelembaban ruangan lebih terjaga karenanya. Hingga memasuki bulan ini, suhu ruangan yang biasanya sangat kering tidak terlalu kami rasakan ... bahkan hingga hari ini kami belum memakai humidifier/pelembab ruangan. Ataukah ... hanya perasaan saya saja. Jangan2 kelembaban udara selama ini memang di sekisaran sesuai kebutuhan akan kelembaban?

Ahhh ... jadi terkenang2 dengan suasana tropis dari tempat asal. Meski'pun kelembaban udara yang sangat tinggi di tengah panas terik membuat sekujur tubuh terkadang terasa tidak nyaman, ternyata dulu saya sangat menikmatinya. Apalagi bila berada di sekitar air ... perpaduan antara panas, kelembaban udara dengan kesejukan sementara di bawah pohon2 pelindung dan dinginnya air ... membuat energy yang ada terdongkrak, memberikan semangat untuk menikmati alam sekitar yang membentang dengan keindahannya. Jadi kangen dengan salah satu kegemaran saya ... berarung jeram atau lebih dikenal dengan rafting, 'whitewater rafting' atau 'not too-whitewater rafting' karena pada kenyataannya air sungainya tidak bening di setiap bagiannya ... tapi saya tidak protes, saya senang melakukannya, mata saya berbinar2 menyaksikan alam sekitar yang ramah alami, mulut saya tidak dapat berhenti berteriak2 saat tahu ada halangan entah itu bebatuan besar, semakin derasnya arus dan lain sebagainya ... menanti di hadapan mata. Tidak bosan2 saya melakukannya, dan saya jarang menolak bila teman2 lama yang sering saya rindukan dalam kerutinan saya di sini, mengajak bila kami sedang berada di area yang sama. Sungai Ayung tempat berkali2 saya melakukan kegiatan ini, masihkan sekarang dalam suasana yang sama ? Nikmatnya lunch yang di set up sederhana setelah mencapai garis finish, masihkan memiliki rasa yang sama. Kembali ke desa Kedawetan dari arah sungai setelah lunch apa adanya ... apakah lalu lintasnya masih sesepi dengan pemandangan kiri dan kanan khas Bali ? Haiyahhh ... dikirim beberapa kali dalam hitungan hari untuk bekerja kok malah waktunya dipakai main2 di kali. :D


Tidak terasa sudah lebih dari sepuluh tahun saya terpisah dari kawan2 lama ... dan lebih dari 9 tahun meninggalkan suasana tercinta, untuk kemudian berada dalam suasana yang sangat2 saya cintai yang lain, meski'pun terkadang saya mengeluh dengan suhu udara yang terlalu dingin atau panas, saya tetap berusaha menikmatinya. Masih pula berbinar2 melihat alam sekitar dalam suasana berbeda, semakin berbinar menikmatinya bersama suami dan anak2 yang memberikan binar tersendiri di pelupuk mata saya. Masih juga berteriak2 dan dalam kuantitas yang lebih sering saya rasa ... apalagi dengan 2 boys yang sedang aktif2nya yang lebih sering menguji kesabaran orang tuanya ... ahhhh, dalam hal teriakan ini, saya harus mulai membisiki diri sendiri untuk lebih 'behave' ....


Berusaha untuk melihat kepingan logam dari 2 sisinya jika kehendak hati saya sedang ke arah sana biasanya membawa saya ke arah yang lebih baik, tidak untuk membandingkan 2 sisi yang ada ... akan tetapi berusaha untuk mengerti dan terkadang menikmati 2 sisi tersebut karena masing2 memiliki keunikan tersendiri.


Kalau tahun2 kemarin saya sempat beberapa kali ke dentist, beberapa kali orthodontist (yang ini mah memang maunya saya :D) dan endodentist, terkena vertigo, di awal2 tahun mendapat kabar kalau Oom saya yang juga satu2nya adik Bapak yang masih hidup saat itu berpulang. Bapak yang sempat sakit dan menjadi sensitif dengan keinginannya mendapatkan pompaan semangat dari anak2nya ... membuat kami harus absen lebih sering walau hanya sekedar menanyakan kabar beliau hari itu. Dan yang tidak terduga sama sekali adalah kepergian adik bungsu saya hampir sebulan menjelang bulan puasa. Berat, akan tetapi kami harus mengikhlaskan dan menerima kalau ini yang terbaik untuk kami yang ditinggalkan dan untuk si bungsu beristirahat dengan tenang di alam sana. Alhamdulillah, kakak ipar yang awal2 bulan kemarin dalam kondisi kritis, saat ini sedang dalam proses pemilihan, Insha Allah dapat kembali seperti sedia kala meski'pun memerlukan waktu sedikit lama. Terima kasih untuk teman2 yang telah memberikan support dan doa. Terima kasih banyak, hanya itu yang dapat saya sampaikan dengan keterbatasan saya. :)

Kembali melihat segala sesuatu dari setiap sisinya membantu membukakan alam pikiran saya. Belakangan saya merasa tersentuh, senang ... bahagia karena keinginan2 yang ada meski'pun dalam skala kecil, terpenuhi dengan jalan yang tidak terduga. Hubungan dengan beberapa teman2 lama yang dulu2 biasa bersama2 tiba2 datang kembali sebelum saya berusaha untuk mencari atau membongkar2 file yang ada untuk memulainya.

Bermula dari keinginan saya akan hijab praktis yang tidak sempat saya beli saat pulang beberapa tahun yang lalu. Sekedar keinginan, setelah melihat betapa praktis dan aneka ragamnya, terpikir akan lebih mudah dikenakan dan berkesan simple. Selama ini saya hanya mengenakan scarf sebagai penutup jika ke mesjid atau terlibat dalam acara keagamaan. Tiba2 ... ada seseorang dari Singapore yang mengirimkannya, 4 buah sekaligus dengan aneka warna. Thanks a lots, semoga barakah untuk yang berbaik hati berbagi miliknya dan yang menerima. Tidak berapa lama, Vanny sahabat saya yang pulang ke Indonesia 4 tahun yang lalu mulai lancar ber-email2an kembali ... dan kejutan yang ada, melalui seorang teman yang sedang kembali ke Indonesia untuk menengok keluarga, dikirim untuk saya 2 buah hijab praktis juga, belum Mbak Ben yang baru pulang menunaikan ibadah haji dan memberikan oleh2 yang sama ... tidak terbayangkan bagaimana rasanya, dari tidak memiliki ... menginginkan satu kok malah menjadi memiliki dan banyak. Yang lain, saat ke Atlanta kemarin sempat mendapatkan makanan2 Indo yang saya inginkan meski'pun ada beberapa yang terlupa. Dari yang terlupa ini, saya mendapatkan oleh2 dari Pak Ismail yang datang dari Aceh minggu2 sebelumnya ... barang2 seperti yang ada dalam pikiran saya. Siapa membaca pikiran siapa, yang pasti istri Pak Ismail memang cukup dekat dengan saya saat di sini, jadi kemungkinan Mbak Tini ini tahu apa yang saya mau. *GR* Tidak sampai di sini, saya'pun mendapatkan 2 loyang lapis legit (ahhh ... untuk beberapa potong saya bisa memakannya dalam sekejap mata ... ) dan satu jar abon sapi dari Mc Kosky family. Yang tidak disangka lagi ... keinginan saya yang membara untuk memiliki kencur segar, sukur2 bisa saya tanam dalam pot2 tanah yang bisa diambil saat diperlukan seperti 2 buah pohon jeruk purut tanaman yang saya sayang2 ... tanaman yang hanya saya berikan VIP (very important place), bisa mendapatkan kehangatan di dalam rumah saat musim dingin. Tiba2 kencur ini sudah di depan mata dengan sekantong emping manis di dalam box, pengirimnya seseorang yang saya kenal dengan baik, tetangga yang baru pindah ke Washington. Kaget bercampur surprise karena sebelum2nya teman ini tidak memberi tahu akan keberadaan kencur ini.

Di bawah jeruk purut ini, tersimpan 3 buah kencur ukuran sedang cenderung kecil, mudah2an bisa bertunas, sengaja diletakkan di depan pintu dapur agar mendapat pencahayaan yang cukup.

Cerita kencur ini membuat saya cukup pasrah, setelah lebih dari 7 tahun berusaha menyelundupkannya, selalu tidak lolos di keimigrasian sini. Sudah mencoba beberapa kali, dari 2 kali kedatangan Ibu saya, sekali kedatangan ayah saya ... belum yang saya bawa sendiri dan juga menitip ke teman, semuanya dibuang begitu saja di depan mata. Bahkan saya sempat rasan2 dengan kawan nun tinggal di negeri Jiran sana ... menanyakan keberadaan akar ini di sana yang berakhir tidak beraninya saya menindak lanjutinya mengingat kendala2 yang saya temui sebelumnya ... ehhh entah kenapa kok ibunya kawan saya yang di Washington ini bisa lolos begitu saja. Tidak banyak ... akan tetapi kuantiti tidak akan pernah mengurangi rasa terima kasih saya. Sekarang saya sayang2, sementara 3 buah saya letakkan di pot jeruk purut saya dengan harapan akan tumbuh tunas2 baru yang dapat saya pindahkan ke pot lain bila musimnya tiba. Hi ... yang di WA sana, thanks berat say. :)

Ini salah satu tanaman jeruk purut yang saya sayang2 ... cintaku jeruk purutku ...

Wahhhh ... panjang dan lebar entry saya kali ini dan tanpa pokok bahasan yang jelas ... sekedar luapan perasaan yang perlu dikeluarkan dari system atau sudah demikian fasihnyakah jari jemari saya melakukan gerakan untuk membantu memberikan kehangatan ... saya tidak tahu, yang saya tahu dengan pasti ... hari ini sesuai perhitungan waktu di Indonesia, hitungan angka pada usia saya bertambah satu lagi. Mungkin coretan di atas sekedar luapan yang ada dalam diri ini, sebagian kecil hal terjadi dalam rentang usia saya yang semakin bertambah ini ?

Monday, January 15, 2007

January '07

Tidak terasa hari ini sudah memasuki minggu ke-3 bulan January tahun 2007. Untuk teman2 yang menyampaikan ucapan selamat atas pergantian tahun ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar2nya. Tidak ada resolusi2 khusus, keinginan yang pasti ada ... untuk dapat berusaha menjadi lebih baik. Mudah2an kita semua menjadi lebih baik dalam segala hal di tahun yang baru ini dan ke depannya. :)

Lama tidak mengutak-atik blog ini, sampai bingung mau bercerita apa ?

Menjelang pergantian tahun, kami lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Idul Adha yang jatuh menjelang akhir tahun, kami pergi ke 'Knoxville Convention Center' untuk sholat Ied, kali ini terasa sepi dan ada yang kurang karena pasangan Mc Kosky (Mbak Ben dan Ralph) sedang menunaikan ibadah haji, setelahnya kami langsung pulang ke rumah. Biasanya, entah itu Idul Fitri atau'pun Idul Adha, tujuan utama kami setelah sholat adalah ke tempat mereka, disambung di rumah kami keesokannya ... mengundang kawan2 Indonesia lain.

Yang sempat terekam dari Convention Center setelah sholat Ied ;

H&R di lobby convention dengan dekorasi natal, karena tempat ini sebelumnya dipakai untuk perayaan natal.


Bangunan tinggi dengan bulatan pada puncaknya di bawah adalah restaurant dengan view Tennessee river di sekitarnya, terletak tepat di samping Convention Center. Bayangkan ... jauh2 ke atas ... untuk apalagi kalau bukan untuk makan ... tapi, psssstttthhhhh ..... saya belum pernah makan di sana. :)


Sehari setelah tahun baru, kami mendapat kabar kalau kakak suami atau kakak ipar saya yang tinggal di Canada masuk ICU, life support diperlukan karena kondisinya yang kritis, komplikasi antara kondisi jantungnya dan pneumonia. Kasian istrinya yang dalam kesedihan yang mendalam, hampir setiap hari telepon2an untuk saling menguatkan. Bersukur karena seminggu kemudian life support dilepas dan kondisinya membaik, ingatannya'pun masih tajam, mengenali yang menengok di rumah sakit dan lain2 ... bahkan saya yang tidak terbiasa dengan teknologi yang namanya 'SMS' sempat menyampaikan berita ini ke seorang kawan di Sin. Suami'pun agak tenang dengan kondisi kakaknya, sampai beberapa hari kemudian ... mendapat kabar lagi kalau life support harus dipasang kembali karena pneumonianya. Dalam kondisi seperti ini, yang harus dihadapi dengan sabar, ada saja hal2 yang memancing emosi ... yang malah memperkeruh suasana, entah sayanya yang sedang kurang bisa mengontrol diri atau dalam kondisi seperti ini suami menjadi semakin sensitif, sempat terjadi kesalah pahaman yang sebenarnya tidak perlu karena yang dipermasalahkan tidak seberapa ... ahhhh sabar ... sabarrrr, yah ... mudah2an tahun baru ini dan ke depannya juga semakin baik dalam mengontrol kesabaran. Alhamdulillah, baru hari Sabtu kemarin mendapat kabar kembali kalau life supportnya telah dilepas lagi, bahkan telah dipindahkan dari ICU, mudah2an lekas recover, kasian istri dan anak2nya.

Dan hari Sabtu kemarin pula, kami bertemu dengan Pak Ismail yang datang dari Aceh beberapa hari sebelumnya. Sebelum kembali ke Indonesia 4 tahun yang lalu, keluarga kami dan keluarga Pak Ismail memang sering bersama2, di setiap pertemuan yang melibatkan orang2 kita, biasanya kami berada di sana. Bertemu kembali setelah sekian lama, mengingatkan kebersamaan yang ada sebelumnya.

Hari itu saya membuat baso kuah dan es teler. Yang lain membuat nasi tumpeng lengkap, berbagai macam masakan kita dan ... ada asinan pula. :) Nasi tumpeng untuk sukuran selamatnya Pak Ismail dan keluarga dari bencana tsunami. Juga rasa sukur karena pasangan Mc Kosky telah selamat sampai di rumah malam sebelumnya, dan hari itu disempatkan datang untuk dapat berkumpul bersama2 meski'pun mereka dalam kondisi lelah dan suara'pun berubah karena masuk angin atau kurang tidur.

Saya sempat menitikkan air mata saat Mbak Ben bercerita bagaimana sedihnya sesampainya mereka di airport karena hanya dijemput oleh seorang keponakan di tengah malam. Membayangkan kalau di tanah air, yang menjemput demikian banyak jumlahnya. Ahhh ... saya yang salah perkiraan, saya kira akan datang dari tanah suci tanggal 15 January ini, makanya saat pagi2 ditelepon untuk mengabarkan bahwa mereka sudah sampai di rumah dengan selamat semalam, saya sempat kaget ... tapi juga senang karena mereka sampai di rumah dengan selamat dan sepertinya tidak ada kesulitan yang berarti selama di sana.




Menitikkan air mata juga saat mendengar cerita dari Pak Ismail, bagaimana mereka berusaha menyelamatkan diri dari amukan air yang datang dengan tiba2 (meski'pun saya tidak mendengarnya secara keseluruhan dikarenakan panggilan tugas, iya ... harus dekat2 dengan makanan2 yang ada ;) ... karena selain orang2 kita, kami juga mengundang teman dan keluarganya yang berasal dari Pakistan ... yang mungkin belum tahu cara menyantap baso dan menyiapkannya)... bagaimana mereka berusaha untuk bisa ke rumah tetangga yang memiliki lantai 2 untuk menghindari luapan air. Yang saya dengar, akhrinya mereka selamat setelah mendatapkan British boat atau apa ... nanti saya akan mencari tahu lebih lengkap dari yang mendengar secara keseluruhan ... atau ... akan berkomunikasi langsung dengan Pak Ismail sesampainya di Indonesia.

<

Di bawah adalah Pak Ismail yang datang ke Knoxville untuk mendapatkan copy2 hasil reseach sebagai pengganti yang hilang terbawa tsunami. Juga Mbak Ben yang baru pulang menunaikan ibadah haji.

Ada lagi yang membuat saya menitikkan air saat suami mengatakan sesuatu setelah yang lain pulang. Yang ini tidak akan saya post di sini, tapi bisa berbagi cerita kok, kalau ada yang mau mendengar ... menyentuh, tapi juga memporak-porandakan perasaan kita sebagai orang tua ... dunno what to say. :)

Yang menanyakan kabar 'tape singkong' saya ... baru hari ini saya memasak 2 dari empat singkong yang ada, sebelum2nya karena banyak yang dipikirkan, keinginan untuk dapat menikmati tape singkong tersingkirkan begitu saja. Karena sayang2 kalau tidak dimanfaatkan, tadi saya membuat kolak singkong, sisanya yang 2 buah ... belum terpikir akan dimasak apa, ehhh ... ini singkong tidak seenak yang di Indo, tidak pecah saat direbus ... mbagel kata orang Jawa. :)

Tuesday, December 26, 2006

December trip

Menjelang akhir tahun, dimulai dari beberapa hari menjelang thanksgiving, suasana tempat2 perbelanjaan di kota kecil tempat kami tinggal semakin ramai, baik tempat perbelanjaan berskala besar mau'pun kecil ... untuk berbelanja kebutuhan sehari2pun harus rela menunggu antrian panjang di depan kasir. 2 minggu yang lalu, saya siasati pergi ke groceries store pada hari Minggu pagi, saat kebanyakan warga pergi ke gereja dengan harapan antrian yang ada dapat ditoleransi ... akan tetapi, harapan memang tidak selalu sesuai dengan kenyataan, dengan jumlah belanjaan di atas '20 items or less' yang biasanya mendapat layanan speedy check out, hari itu saya harus menunggu setidaknya 45 menit di depan kasir. Saya menghabiskan lebih dari 2 jam di store untuk kebutuhan dapur. Sambil menunggu, lirik sana dan sini ... "Ahhh ... ternyata, dari 33 kasir yang ada, yang buka hanya 70%nya." Kenapa juga tidak dibuka semua mengingat antrian yang demikian panjangnya ...

Demikian pula hari Jum'at sebelum natal saat saya ke store lain. Untuk sour cream, cheese dan chips sebagai pelengkap menu makan malam yang semenjak pagi sudah di kepala ... dengan pelayanan sendiri yang biasanya sangat cepat karena tinggal scan belanjaan yang ada, bayar dan pergi, hari itu'pun memerlukan waktu yang cukup lama. Di luar jalanan'pun demikian macetnya sore itu, sehingga agak terlambat menjemput anak2.

Sabtu pagi, entah kenapa tiba2 ide untuk ke luar kota datang, berganti suasana sejenak ? Sepertinya enak juga.;)

Akhirnya kami putuskan ke Atlanta, selain dekat, kami juga merasa sangat familiar dengan kotanya, selain tentunya makanan2 dengan cita rasa mendekati aslinya yang mereka punya. Dengan kekhawatiran suasana yang lebih ramai dan kemacetan yang tentunya lebih heboh, memerlukan waktu yang cukup lama untuk memutuskannya. Biasanya kami berangkat lebih awal, setidaknya di bawah jam 09:00, hari itu jam 10:30 kami baru berangkat, itu'pun masih keliling2 di sekitar sini untuk keperluan yang lain.

Anak2 cukup 'behave' hari itu ... pada awalnya, dalam perjalanan ... argumen tidak hanya 'acap kali terdengar' tetapi 'sering kali terdengar' on and on ... and on ...



Hari itu cuaca cukup cerah, suhu udara'pun tidak dingin ... cukup hangat siang harinya untuk ukuran sini, apalagi untuk ukuran bulan December.


Suhu udara sesaat setelah meninggalkan rumah.

Suhu udara saat mendekati tempat tujuan, semakin hangat.


Sebagai pendukung cuaca yang cukup nyaman untuk sebuah perjalanan, jalanan'pun tidak macet dan ramai seperti perkiraan. Interstate yang biasanya dipenuhi berbagai jenis kendaraan dan truk2 besar ... hari itu cukup lengang. Demikian pula saat mendekati Atlanta, masih belum terlihat kemacetan. Yang lebih menyenangkan, di dalam kota'pun tidak macet dan seramai hari2 biasa saat kami berkunjung ke sana. Berbeda sekali dengan kota kecil tempat kami tinggal, mereka yang merayakan natal telah memasang berbagai hiasan, lampu2 dan segala sesuatu yang memeriahkan suasana yang ada di depan rumah mereka, di sini meski'pun ada ... tetap berbeda menurut saya.

Cukup lengang bukan ?

Demikian pula saat memasuki tempat tujuan.


Di sana kami sempat pergi ke beberapa area, makan di beberapa tempat ; Zyka yang hanya menyediakan halal meat dalam menunya, harga murah terjangkau dan bersih tempatnya tujuan utama suami ke sini, saya ? Tentunya belanja kebutuhan dapur yang dari Asia, meski'pun banyak Asian store di tempat kami tinggal, di sini lebih fresh dan harganya jauh lebih murah ... untungnya saya tidak sekalap sebelum2nya.

Ayah kenyang, Ibu senang ... anak2'pun riang, apalagi saat dibolehkan menikmati ice cream yang selama musim dingin agak saya singkirkan karena batuk2 mereka ... ehhh mereka juga suka kulfi lhooo ... ice cream yang ditempatkan di dalam pot tanah ukuran kecil yang biasanya ada rasa mangga, pistachio dan chick peas.



"Setalah makan dan ngemil plus boleh minum soda, kayanya perlu exercise nih ... ada treadmill nganggur, boleh dimanfaatkan kan Mom ?" Demikian permintaan Haneef saat melihat treadmill nganggur di tempat kami menginap.


Yang pasti, hari ini saya siap membuat tape singkong dari 4 buah singkong besar dan terlihat segar yang saya beli di sana. Ragi'pun tersedia ... browsing2 mencari tahu cara membuatnya dulu yaaaaaaaa ......

Thursday, December 07, 2006

Kabar-kabari

Judulnya ... seperti yang di SCTV.CO.ID ... tapi kalau ditanya, "Pernahkah melihat secara langsung tayangan acaranya?" Spontan akan saya jawab, "TIDAK, belum pernah ... !" Yang pasti mengintip2 secara on-line, terkadang saya lakukan ... bisa dibilang sedikit rajin ... sekedar tahu 'ada apa' dan 'apa yang terjadi', tapi terus terang lagi ... nama2 dan tokoh2nya ... banyak yang saya tidak tahu ... anyway kabar-kabari dari kami, alhamdulillah ... kami baik2 saja. :)

Terima kasih banyak dari Rayhan dan kami tentu saja, atas ucapan selamat ulang tahun dan doa yang diberikan. Seperti orang tua lainnya, kami'pun berharap yang terbaik untuk anak2. Dengan tambahan doa dari teman2, mudah2an dapat terkabul harapan yang ada. Amin.

Untuk ulang tahun Rayhan kali ini, seperti ulang tahun2 sebelumnya, sederhana saja ... bahkan kali ini lebih sederhana. Di hari H-nya, dengan senang hati R membawa cup-cake dengan pernak2 seperti cup, napkin dan mainan2 sederhana, berbagi dengan teman2 sekelas di daycarenya. Tidak memakan banyak biaya, akan tetapi dia terlihat senang. Sempat makan di luar, Mexican food kegemaran anak2 yang menguntungkan juga untuk saya, karena agak2 spicy ... anak2 jadi lebih cepat makannya. Untuk di rumah, belum masak2 yang benar2 untuk ulang tahunnya, belum juga ada birthday cake ... mungkin minggu ini, atau sesempatnya. Biasanya kami mengundang beberapa teman yang memiliki anak kecil dan menghidangkan menu makan siang sederhana untuk makan bersama. Mudah2an tahun2 mendatang bisa melakukannya lagi.

November, sejak awal memang agak2 repot, tepatnya sayanya dalam kondisi yang tidak benar2 prima. Berawal dari root canal pada gigi bawah sebelah kiri yang meradang, yang membuat membuat saya meringis2 dan merintih kesakitan ... kebetulan mulai terasanya hari Minggu, dimana dentist dan dokter2 tutup, terpaksa ke ERnya University of Tennessee Hospital, tapi ... yang namanya ER, dimana2 antriannya sepanjang ular naga ... akhirnya saya putuskan pindah ke walk-in clinic. Setelah menunggu 3 jam-an dan meringis2 seorang diri karena saya tetap meminta suami mengantarkan anak2 sekolah Minggu, akhirnya bertemu dengan dokter yang memberikan resep antibiotic yang saya tebus hari itu juga. Seninnya bertemu dengan dokter gigi langganan yang menyarankan ke endodentist untuk menangani masalah root canal tsb, alhasil ... 3 hari saya meringis2 dan merintih2 menahan sakit, karena antibiotic yang diberikan baru mulai bekerja setelah 48 jam. Agak khawatir juga sebelumnya karena baru dapat appointment dengan endodontis 3 minggu setelahnya, mencari tempat lain'pun lebih lama dapatnya ... ehhh kok ndilalah ... ada yang meng-cancel appointment pada hari Senin berikutnya, langsung saya iyakan tanpa ba-bi-bu ...

Setelah Minggu bertemu dengan dokter di walk-in clinic, 2 Senin berturut2 bertemu dengan dentist dan endodentist, alhamdulillah berjalan lancar meski'pun waktu yang diperlukan di endodentist yang biasanya 45-60 menit menjadi tepat 2 jam karena sulitnya menemukan salah satu canal yang ada, wahhh ... kok ya ada2 saja gigi ini ... menurut endodentist yang menangani, langka sekali kejadian sampai perlu waktu 2 jam begini ... whatever'lah ... yang penting tertangani dan tidak merintih2 lagi.

Seminggu setelahnya, semenjak Sabtu, saat bangun dari terbaring kok ... tiba2 semuanya bergoyang2, Minggunya lebih parah. Tidak hanya semuanya bergerak, tapi saat berbaring ... terkadang tiba2 sekitar terlihat samar dan tiba2 menjadi gelap ... sekian detik atau menit kemudian menjadi normal kembali ... kondisi ini benar2 membuat saya ketakutan. Seninnya saya tetap masuk dan sore harinya bertemu dengan dokter saya dan hari itu saya ketahui akan apa yang saya alami, vertigo - spinning sensation, dizziness, balance disturbance ... wahhh ngeri2 juga, apalagi dokternya bilang ; no driving, no climbing the mountain (kidding), don't do this and don't do that ... hhhmmm kok agak2 sulit dilaksanakan yah, tapi saya agak2 bandel, berusaha untuk tidak menyampaikan ke suami untuk yang tidak boleh ini dan itu dari dokternya dan berusaha tetap mengerjakan pekerjaan2 yang ada terutama yang berhubungan dengan kegiatan anak2 dengan lebih hati2, ehhh ... saya tidak bilang kok Rayhannya dengan detail menyampaikan ... wahhh, anak kecil memang polos, apa yang didengar - itulah yang disampaikan. Alhamdulillah sudah baikan, tidak perlu terapi karena menurut dokter, jika dalam waktu sekian lama tidak ada perubahan, harus menjalani terapi. Rupanya vertigo ini bisa hilang perlahan dengan sendirinya, akan tetapi pada sebagian penderita, mereka harus deal dengan vertigo ini selama hidup mereka, sedih yah ?

Merasa sedikit bersalah juga pada yang berulang tahun, tetapi Rayhan ngerti kok ... nggak begitu rewel dan minta ini dan itu, apa memang belum begitu mengerti yah ? Ada sih dia minta choo-choo train set, mudah2an besok2 bisa mencarikannya. Ahhh ... sabar yah Nak ? *elus2*

Minggu awal Desember giliran Haneef yang sakit, bacterial infection ... sudah ke dokter dan sudah baikan. Semalam Rayhan batuk2 dan muntah2 ... tadi dibawa ke dokternya, menurut dokter virus yang sedang meraja-lela ... perubahan cuaca yang naik turun tiba2 mungkin berperan dalam hal ini.

Belakangan suhu udara sudah di kisaran 0C, lebih sering di bawahnya. Hari ini
-2C dan angin, dinginnya terasa menusuk tulang saat berada di luar. Diantara cuaca dingin tersebut ... tiba2 menghangat, terkadang sampai 20C ... yang tentu saja menyenangkan, siapa yang tidak mendambakan kehangatan di saat2 dingin begini ? ;) Setelah hangat beberapa hari di siang harinya dan malam'pun tidak begitu dingin, masih berkisar 2-5C, beberapa hari ini suhu udara turun dengan pesatnya ... jika hari ini -2C, besok pagi diperkirakan -14 dan angin ... perkiraan suhu terendah semenjak memasuki musim dingin tahun ini.

Bbbbrrrrr ... dingin2 begini enaknya ngapain yah ? Nggak kepikiran masak2 yang hangat2 begitu untuk sementara karena perubahan cuaca ini juga berakibat pada saya, sore throat, stuffy nose, itchy watery eyes ... dan MALAS ! Perlahan akan pulih apabila cuaca sudah stabil ... untuk malasnya, nggak tahu yahhhh ... ;)

Kemarin, di saat badan mulai menghangat setelah kedinginan beberapa saat berada di luar, sempat senyum2 sendiri. Pernah nggak sih teringat kejadian2 saat kecil yang saat itu biasa2 saja bahkan bisa dikatakan menyenangkan, kadang kala mengesalkan ... tapi mengenangnya kembali saat ini membuat senyum2 ... kadang tersipu malu sendiri kalau kenangan yang ada menggelikan, agak2 norak, nostalgia dangdut kalau istilah saya. Saya mengalaminya.

Monday, November 27, 2006

Happy birthday, Rayhan !


I cannot believe how fast you're growing. Already, you're four years old today. You are definitely not a baby anymore. Still, no matter how much older you get, you'll always be my baby!

I clearly notice that you are changing and growing. You are growing from one stage into another. And, each phase that you go through has its charms as well as a touch of naughtiness in it. As of now, you are in that stage of growing where you're quite strong-willed and you're sure of what you want (almost projecting a "My Way or The Highway" acclamation). Still, it's a joy to watch you grow and I love you more and more each day.

Happy birthday, Rayhan.

May Allah guide you through your development as you grow older and face new challenges. May Allah give you a long life and help you to become a good person who will care for and help others. Just as other parents, we pray that you live up to high standards of values and principles all through life.

Sunday, November 19, 2006

2nd grade program, birthday invitation, etc ...

Nggak terasa sudah cukup lama tidak menulis di sini. Malas karena musim dingin ... dingin2 seperti ini, seperti kata Ria nun tinggal jauh di tanah Paraoh sana ... lebih enak nyumput, lebih enak lagi nyumputnya di dapur ... sambil memasak yang hangat2 ... hhhmmmm ... Ri, nanti aku coba deh auw, cari jamur kancing dulu nih. ;)

Tapi kok ... kepengen gudeg juga yah ? Yang komplit dengan telur yang berwarna coklat tua disiram areh, kuah santan yang putih itu ... kalau ayam sebagai pelengkap, untuk saya boleh disingkirkan dulu ... tapi kalau ada yah, nggak ada salahnya ... dimakan juga selain menambah rasa yang ada, yang pasti saya bukan penggemar beratnya ayam. Untuk yang ini, apa perlu nunggu Mozz datang ya ? 2 mingguan lagi ... well, "Wahai gerangan dinda yang sedang mempersiapkan perjalanan jauh ... apakah kiranya bisa mampir ke sini untuk bersama2 berkutat di dapur seperti yang Dinda lalukan dengan Ria di sana ?" <--- Tuh say, 'dah 'drama queen' belum ? Untuk jadi drama queen kacangan memang mudah belajarnya yah, ... hihihiii ... ni' way, "Welcome back ! Jangan capai2 packing2nya ... minta bantuan selagi ada keluarga di sekitar ... and Have a safe trip ya ! Insha Allah nanti ketemuan, setelah semuanya settled."

Sebenarnya tadi sempat juga lihat2 resep membuat baso ... bayanginnya enak, dipadu dengan 'mie ayam jamur'nya Ria ... yang ada dalam pemikiran baso di resep ini rasanya persis seperti baso2 yang ada di Indonesia *lirik2 yang punya resep* ... tapi semangat langsung surut karena : sagu tani & CMC ... sagu tani sudah pasti dicoret dari list, di sini adanya 'tapioca starch' ... ada 2 jenis sih, yang di ingredientnya ada amidonnya ... dan yang tidak ... nggak tahu apa amidon ini, yang pasti pakai yang ada ... kadang dicampur dipadu-padankan. CMC ? Karena tinggal di East Tennessee sini, yang terbayang kok Country Music Ckckckckcckkk ... *berdecak* ... ini yang membuat kenyal dan memberikan rasa khas, yang sudah pasti ... dicoret dari list, nggak ada juga ! Untuk yang punya resep, "Mbak Laras, aku copy yah ... nanti coba2 tak padu-padankan dengan bahan2 yang ada. Ehhhh ... happy hunting, sudah dapat belum ... nggak sabar menunggu undangan untuk house warmingnya, tiket pulang pergi ke Malay dipersiapkankah ? " ;)

Dingin2 memang enaknya makan yang anget2, ehhh ... ini sebenarnya pengaruh cuaca atau pikiran yang ngerambang memikirkan makanan ya ? Apa gara2 semalaman sulit tidur, keliyeng2 ... kok kalau bangun seperti berputar2 di sekitar ... pasti tekanan darah sedang turun nih. Naturally tekanan darah saya memang rendah, pingsan dan hampir pingsan beberapa kali saya alami ... mungkin asupan gizi saya sedang kurang ya ? Kurang gizi ... masuk akal dan tidak kenapa ? Karena saya tidak kurus, malah pipi saya termasuk 'nyempluk' . Hmmm ... coba ingat2 lagi, kemarin ... 1 medium bag Doritos dari vending machine, small slice of cheese pizza dimakan toppingnya saja ... some sweet potato casserole. Hari sebelumnya, di Thanksgiving dinner sempat makan lumayan banyak deep fried turkey, mac&cheese, cranberry sauce and pecan pie ... setelahnya di rumah masih makan pake sambel ijo plus tempe goreng, makan sisa ayam gorengnya anak2 juga ... atau karena kecapaian ya ? Mungkin juga. Anak2 sedang banyak kegiatan ... otomatis sayanya ikut ke sana ke mari.



Haneef ada 2nd grade program di sekolahnya. Pagi harus perform di atas stage bersama kawan2 2nd gradenya. Pagi jatah daddynya yang mengantar dan mendokumentasikan gambar ... sorenya, harus perform lagi ... karena ayahnya pulang terlambat dan memang biasanya saya yang menjemput mereka, saya yang lari2 mengejar waktu sore itu. Sebelumnya sempat groceries shopping dan beli bawaan untuk ke Thanksgiving dinner besoknya. Hujan, dingin dan angin ... plus Rayhan yang diam dan mau bekerja sama dengan baik tiba2 ngambek begitu lihat 'resee's' favoritnya ... menjadikan kesibukan sore itu semakin berwarna. Selesai belanja, jemput Haneef, siap2 ke sekolah lagi ... dannnnn .... sampai di sana penuhhhh sekali sampai2 dapat parkir di yah paralel ... huhhhh paling gregetan kalo parkir begini, padahal program ini hanya untuk 2nd grade. Ternyata ... mereka membawa keluarga, ada yang membawa grand-ma & grand-pa, uncle, aunty ... brother & sister even neighbor ... pantesan Haneef beberapa hari sebelumnya sempat mengingatkan untuk memberitahu Anne, next door neighbor untuk datang ke acara ini.



Duhhh ... kasian juga, yang datang adiknya yang ditengah acara malah menangis karena terjatuh dan kepalanya kepentok lantai ... jadi harus keluar ruangan sejenak dan parent tentu saja. Sebenarnya ada niat untuk ajak Anne & Nick (putra tunggalnya yang sudah di High School) karena kami lumayan dekat dan Anne selalu minta ke Haneef untuk memberitahukannya kalau ada acara2 sekolahan agar dia bisa datang kasih support, tapi nggak enak juga karena Anne sedang sibuk dalam proses menjual rumahnya dan rencana perjalanan ke France setelah rumah terjual dan sebenarnya sayanya nggak sempat memberitahukan jauh2 hari ... nggak enak merepotkan. Jauh dari keluarga terkadang terasa untuk anak2 ... makanya kalau ada tamu ke rumah atau bertemu dengan kawan dekat yang sudah seperti keluarga, anak2 suka sekali. Apalagi kalau anak2 tersebut lebih besar atau seumuran mereka. :)



Kemarin dapat undangan ulang tahun untuk H&R di ThunderWorld of USA, dekat rumah ... ini tempat sudah buka sejak 5 tahun yang lalu dan anak2 sering diajak ke sana oleh daddynya, tapi untuk saya, kemarin adalah pertama kalinya datang ke sana ... nggak gaul banget ternyata ... ehhh ... besar juga tempatnya. Sepulangnya, nggak makan malam ... keasyikan ngobrol2 dan sibuk bantuin Haneef mengerjakan poster yang dateline nya Senin ini. Alhamdulillah selesai juga, wuihhh pegel kali tangannya, harus mewarnai dan membuat poster dan summery dari buku yang dibacanya.


Tadi pagi masih pusing2 ... keliyengan, di depan komputer saja ... sekarang lumayan'lah. Haneef sekolah ngaji di A Noor Academy, biasa tiap Minggu ... 3-4 jam, biasanya pulang setelah sholat Dzuhur berjamaah. Karena tempatnya jauh (40 menit atau kurang tergantung lalu lintas) ... daddynya yang mengantar terkadang nunggu sambil baca2 di book store, kadang pulang bantu2 di rumah ... yang pasti, Rayhan ikut. Saya sendiri di rumah, dengan pekerjaan rumah yang ada. Dengan pemikiran, makan siang hari ini apa ya ? Ke dapur dulu yaaaa .... mau buat baso, ini atau itu ... yang pasti harus mengecek dahulu bahan2 yang ada. Ada yang mau bantu ???